Izinkan aku menulis sedikit tentangmu malam ini.
Apa kabar? aku harap kamu baik baik saja hari ini dan seterusnya, karena aku tidak ingin mendengar kabar tentangmu sedang sakit dirundung rindu padanya ataupun terluka mengingat perjuanganmu sejauh ini dibalas sekadarnya. Lagipula untuk apa aku menanya kabar tentangmu? kita masih sering berkirim pesan singkat, kita masih sering membahas hal tidak penting dan tak jarang antara kita mulai kehabisan kata hingga akhirnya, kita pura pura telah tidur dan kemudian dilanjutkan dengan melanjutkan pesan itu paginya.
Kamu, orang yang tidak pernah absen untuk memberiku kabar mengenai apa saja yang sudah kamu lakukan hari itu. Entah itu tugas yang bertumpuk, laporan yang sudah menunggu untuk di revisi, dan banyak lainnya. Aku ingat suatu masa, dimana kamu berkunjung ke tanah kelahiranmu yang katanya "kota sejuta kenangan" oleh banyak orang (kalau tidak percaya coba cari di mesin pencarian deh), tak pernah sedikitpun kamu melupakan untuk memberiku kabar. Bahkan tak sedikitpun kamu lupa untuk mengirimiku foto kegiatan yang kamu lakukan hari itu. Manis? ya. Berlebihan? aku tidak tahu. Yang aku tau, aku hanya merasa sedikit menjadi orang spesial- mu kala itu. Meskipun tak seharusnya aku merasa seperti itu, karena memang aku bukanlah siapa siapa mu kala itu. Saat ini pun aku juga bukan siapa siapa mu. Aku hanya dikenal sebagai teman yang sempat dekat denganmu. Ya, sempat dan mungkin hampir?
Kita pernah saling bertukar cerita, meskipun kamu yang lebih sering bercerita.
Kita pernah saling menguatkan, meskipun kamu yang lebih sering menguatkan.
Kita pernah saling berangan, meskipun kamu lebih sering berangan tentangnya.
Kita pernah saling mengutarakan rasa, meskipun hanya aku yang merasa.
Ya, hanya aku yang merasa. Cukup aku. Aku tidak pernah tau bagaimana denganmu. Aku tidak pernah tau apa yang kamu rasa. Aku tidak pernah tau apa yang kamu pikirkan. Yang aku tau, hanya dia satu satunya pilihan, hanya dia yang selalu kamu ingin, hanya dia yang mampu membuatmu tak ingin beralih pada pilihan lain. Kamu membuktikan kalau cinta itu memang buta. hingga buta dengan orang yang sabar menunggu. entah menunggu apa.
Kita pernah diberi kesempatan. tapi apa? memang tidak ada celah antara kita. Atau memang tidak pernah ada benang merah antara kita. Tuhan memang hanya ingin mempertemukan kita, tapi tidak dengan menjadikan satu. Kita adalah sepasang hampir diantara ribuan hampir lainnya. Tak pernah ada saling yang berlebihan diantara kita. Hanya saling bertukar cerita, saling menguatkan, saling berangan, dan saling menjaga. Aku menjaga hatiku, kamu menjaga hatimu.
Dan kini, cerita tentangmu dan aku hanya akan menjadi cerita kecil yang akan tersimpan rapi di dasarnya angan. Mungkin seringkali cerita itu kembali tanpa pernah aku minta, dan tak jarang menyisakan rindu seperti malam ini. Ingatlah, tidak pernah ada rasa sakit terhadapmu, tidak pernah ada dendam terhadapmu. Aku hanya ingin mengucapkan terimakasih atas kesempatan mengenalmu, terimakasih atas segala kesempatan yang pernah ada, dan terimakasih atas rasa yang sempat hadir tanpa balas. Semoga kita saling bahagia dengan jalan pilihan kita.
-d-
14.07.18; 11.45 PM
Komentar
Posting Komentar